Jakarta, 20/01/11 (BP Konstruksi) – Kepala BP Konstruksi Bambang Goeritno bersama dengan para pelaku jasa konstruksi Nasional bertemu dengan Duta Besar RI untuk Al-Jazair Yuli Mumpuni Kamis (20/01) di Jakarta. Pertemuan tersebut untuk membahas peluang bisnis konstruksi di Al-Jazair, terutama peluang yang dapat diraih oleh para pelaku jasa konstruksi di Indonesia.
Kepala BP Konstruksi mengatakan bahwa Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum serius mendorong para Pelaku Jasa Konstruksi Nasional berkiprah di pasar luar negeri, sebagaimana yang telah dilakukan oleh kontraktor-kontraktor dari negara lain seperti China, Malaysia, dan seterusnya. “Dana APBN bidang ke-PU-an yang mencapai 57 Triliun tahun ini jangan sampai membuat kita malas untuk mengembangkan diri ke pasar luar negeri”, ucap Bambang Goeritno.
Sementara itu Dubes RI untuk Al-Jazair menyatakan sangat menunggu kiprah pelaku jasa konstruksi Indonesia di Al-Jazair. Konstruksi sendiri, menurut Yuli Mumpuni, sedang dijajaki untuk menjadi alat diplomasi Indonesia di pasar Afrika. Belum lagi dengan potensi Pasar konstruksi negara terbesar di Benua Afrika ini yang sayang untuk dilewatkan.
Dijelaskan Yuli Mumpuni, peluang bisnis konstruksi di Al-Jazair antara lain : rencana Proyek Pembangunan 4050 Km jalan lintas utara dan 220 Jembatan dengan dana 11 Miliar US $ untuk meningkatkan perekonomian dan perdagangan di Afrika dalam kurun waktu (2009-2014). Proyek pembangunan 23 ruas Jalan tol menuju jalan umum dan pembangunan 1396 Km jalan Nasional. Renovasi 76 Pelabuhan, baik pelabuhan barang, ikan, wisata, dan seterusnya.
Mengingat air di Al-Jazair sangat berharga, maka terdapat pula Proyek pembangunan 20 Bendungan besar dan 37 Bendungan kecil di wilayah utara Al-Jazair. Kemudian, proyek 32.000 pipa gas yang antara lain akan menyuplai gas ke Eropa (Italia, Perancis, dan sekitarnya). Bahkan disampaikan Yuli Mumpuni, secara lisan, Menteri Perumahan Al-Jazair sangat menunggu bantuan kontraktor perumahan dari Indonesia untuk membangun 2 Juta Rumah Susun yang murah dengan dana yang disiapkan 14 Miliar Euro. Tentunya peluang-peluang tersebut sudah sepantasnya direbut oleh pelaku Jasa Konstruksi Nasional.
sumber : BPK-SDM Kementerian PU