Sunday, July 6, 2014


1. HIGH QUALITY TESTING AND SAMPLING

Suatu laporan hasil penyelidikan tanah di kawasan tanah amat lunak menyajikan hasil test boring, cone penetration test (CPT), SPT dan Lab. Test yang terdiri dari volume weight relationship, atterberg limit, hidrometer, UU ttriaxial, unconfined dan consolidation test.
a. Bila seharusnya ada, satu buah test yang mestinya dilakukan di kawasan seperti ini yaitu Untuk kawasan tanah lunak tidak ada test yang mestinya dilakukan  dikarenakan sebagian besar dari semua test  yang dilakukan sudah dapat diketahui sifat sifat tanah pada kawasan tersebut  yang hasilnya sudah cukup untuk data data perencanaan

b. 4 buah test yang sebenarnya tidak terlampau bermanfaat untuk dilakukan di kawasan ini adalah
 UU triaxial
Atterberg limit
Volume weight relationship
Hidrometer

c. Penggunaan “soil-nailing” di tanah kohesif berplastisitas tinggi (CH) tidak diajurkan karena pada tanah kohesif berplastisitas tinggi tidak mempunyai daya dukung yang besar  dan apabila digunakan bahayanya akan terjadi terjadi suatu penurunan pada bangunan karena tidak mempunyai stabilitas secara menyeluruh .  Penggunaan soil nailing yang mempunyai bentuk pendek dan kecil memang tidak sesuai untuk tanah kohesif yang berplastisitas tinggi karena daya dukungnya terlalu rendah. Penggunaan sol nailing paling tepat digunakan pada tanah keras karena dimaksudkan untuk menghindari penggunaan pondasi  tiang pancang yang kurang efisien.

d. Melihat dari data tanah keras yang mencapai hingga 18 m dan jalan tersebut mengalami penurunan 1,2 m maka jelas bahwa dalam pelaksanaannya tidak dilakukan perbaikan tanah yang diperlukan hingga mencapai tanah keras, mengingat pondasi cakar ayam panjang pile-nya hanya berkisar 2 - 3 m, hal ini tidak cukup untuk digunakan pada tanah yang mempunyai kedalaman tanah keras hingga 18 meter walaupun telah digunakan pula geofabrik. Metoda perbaikan tanah alternatif yang mungkin sesuai dengan keadaan tanah tersebut adalah dengan menggunakan  Displacement micro pile – menard mini pile karena akan lebih mudah cara pelaksanaanya dan lebih efisien biayanya dibadingkan dengan menggunakan pondasi tiang pancang dan pada metoda tersebut pile – pile telah  sampai pada tanah keras yang dapat memahan dari penurunan pada konstruksi jalan raya..

2. PILE TESTING

Suatu kawasan pembangunan gedung tinggi dengan basement 3 lantai yang baru saja selesai dengan pemacangan tiang (blok A) dan instalasi tiang bor (blok B) terpaksa dihentikan pada bulan Januari 1998. Kedalaman basement + 15.00 m, panajnag tianng rata-rata adalah 25.00 m s/d 35.00 m dari permukaan basement. Bangunan ini direncanakan untuk dibangun kembali pada bulan Januari 2000. Tetapi selama 2 tahun tersebut, basement mengalami penggenangan air dan ternyata diketahui sebagian besar tiang miring atau bergeser akibat pergerakan dinding penahan tanahnya.

a. Non-destructive testing yang sebaiknya dilakukan untuk quality control and assuransi terhadap tiang yang miring antara lain sebagai berikut :
PILE DRIVING ANALYZER
Test ini bertujuan untuk menguji daya dukung fondasi tiang kemudian hasilnya dibandingkan terhadap hasil pengujian pembebanan statis pada tiang yang sama
TEST SONIC LOGING
Test ini bertujuan untuk mengetahui homogenitas pada tiang bor atau masa pondasi yang lain antara lain tiang barret, dinding diafragma dan yang lainya kemudian dari test tersebut dapat diketahui kelainan yang terjadi dari suatu kelompok hasil test dan diadakan penelitan lebih lanjut.
PILE INTEGRITY TESTING
Test ini bertujuan untuk mengetahui integritas struktur tiang dan dari hasil tersebut maka akan diketahui panjang tiang yang tidak dapat diketahui pad bagian bawah struktur yang telah ada.

b.Faktor faktor yang menjadi sebab terjadinya kegagalan tersebut adalah sebagai berikut :
- Kurang sempurnanya sistem dewatering sehingga mempengaruhi terhadap stabilitas tiang
Tenaga yang sangat besar yang ditimbulkan oleh genangan air yang dapat menghanyutkan seluruhnya yang ada
- Force Manjure dalam hal ini bencana alam
- Penghentian pelaksanaan selama masa pembangunan yang seharusnnya dilakukan terus menerus atau terlalu lama masa istirahat.
c. Test yang harus dilakukan adalah :
- Pada tiang pancang  Blok A :
High-Strain Dynamic Testing
Pile Integrity testing
Statnamic test
Uji ciba regangan kecil
- Pada Tiang Bor Blok B :
Sonic Logging test
Pile Integrity testing
Pile Driving Analyzer (PDA)
Uji ciba regangan kecil


3. RUPA - RUPA

a. Langkah langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi bangunan dari kemungkinan kerusakan akibat getaran adalah sebagai berikut
Diperkirakan jarak aman antara pemasangan tiang pancang dan bangunan yang ada disekitarnya ;
Apabila dalam pengukuran awal mendapatkan nilai yang melampau batas sebaiknya dilakukan treching guna meredam sebagian getaran ;
Diberikan peredam untuk melindungi benda benda yang mudah pecah yang mempunyai pengaruh langsung.

b. Kegunaan Load cell pada test tiang statik dengan kapasitas 2000 ton (> 200 % P Allowable)  adalah :
Untuk mengetahui daya dukung (kemampuan) tiang maka tiap satu tiang harus dilakukan test pembebanan pada lokasi proyek dengan memberikan beban diatas 200 % dari beban yang disyaratkan hal ini dilakukan untuk menghindari penurunan pada bangunan yang telah selesai dilaksanakan.
Untuk mengukur penggunaan beban uji pada uji pembebanan tiang pancang

c. Value engineering pada pekerjaan konstruksi dibawah tanah akan mengalami banyak penghematan dikarenakan :
Pekerjaan  konstruksi bawah tanah biasanya banyak mengalami kesalahan perencanaan ;
Perencanaan dalam hal ini memberikan angka keamanan yang tinggi.
Validitas pengujian tanah yang kurang bisa dipertanggung jawabkan sehingga perencanaan sering kali melakukan penambahan kuantitas yang seharusnya bisa dihemat.

0 comments:

Post a Comment

lazada

Lazada Indonesia